Brita Teratas »
Peristiwa
»
Imlek Budaya China, Bukan Hari Raya Agama
Imlek Budaya China, Bukan Hari Raya Agama
Posted by BritaTeratas Rabu, 10 Februari 2016 |
Peristiwa
Perayaan tahun baru imlek 2567 di beberapa kota senin kemarin terlihat
meriah. Perayan tahun baru imlek yang merupakan perayaan terpenting bagi orang
tionghoa ini biasanya identik dengan berdoa, perjamuan makan keluarga,
penyulutan kembang api dan tak lupa ada beberapa pemasangan ornamen-ornamen
oriental penting seperti lampion, gambar para dewa, patung naga, dupa,
barongsai serta kertas ucapan.
Lalu apakah perayaan imlek memang ada kaitannya dengan ritual keagamaan tertentu? Atau hanya sekedar
kebudayaan dari bangsa tiongkok?
Kita ketahui bahwa pada saat perayaan imlek, orang khonghucu atau
budha banyak berdatangan ke klenteng dan wihara. Mereka mendatangi tempat peribadatan
untuk melakukan ritual sembahyang dan doa kepada para dewa dan leluhur mereka.
Hal inilah yang menguatkan persepsi bahwa perayaan imlek merupakan perayaan
ritual agama konghucu atau budha. Selain itu kita tahu bahwa Hari Genta Rohani,
Hari Nabi Kong Hu Cu adalah hari raya umat Konghucu. Sedangkan untuk Tri Suci
Waisak adalah hari raya umat budha
Perayaan Imlek sebenarnya pesta rakyat Tionghoa yang sudah jadi
kebudayaan tiap tahun. Hal ini sering diperdebatkan di era Pak Gus Dur yang
saat itu menjabat sebagai Presiden RI dan Bapak Pluralisme ini menetapkan hari
libur tiap Imlek. Imlek merupakan tetap menjadi budaya yang kemudian dijadikan
hari libur nasional.
Imlek kemudian disetarakan dengan perayaan hari libur umat Islam
seperti Hari Raya Idul Fitri, Libur Natal untuk umat Kristiani dll. Sehingga
tidak heran masyarakat kita mengaitkannnya dengan libur agama padahal Imlek
adalah kebudayaan.
Imlek sebenarnya bukan semata perayaan ritual keagaman. Imlek sudah
ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Hal ini dibuktikan dengan sebelum orang-orang Tionghoa mengenal agama
definitif seperti Tao dan Konghucu.
Imlek bagi umat Konghucu merupakan
bentuk perayaan agama, namun bagi umat Islam dan Kristiani merupakan suatu
kebudayaan. Sama seperti halnya pencucian keris di malam satu syuro. Imlek
bukanlah suatu perayaan agama, melainkan bentuk kebudayaan leluhur yang harus
dilestarikan sejak 7 ribu tahun silam demi menjaga nilai-nilai leluhur. Ini
merupakan suatu warisan budaya yang harus dilestarikan.
Top 5 Popular of The Week
-
Depok - Fenomena Braja atau yang biasa disebut dengan bola api di langit menjadi tontonan masyarakat sekitar sawangan, Depok setiap perganti...
-
Gerhana merupakan fenomena astronomi yang terjadi apabila benda angkasa bergerak ke dalam sebuah bayangan benda angkasa lain. Gerhana mataha...
-
New York - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan seteru lamanya yakni Iran. Menurut Sekjen Perserikatan Bangsa-...
-
Profil Basuki Tjahaya Purnama - Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab disapa Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur, pada 29 Juni 1966. Ba...
-
Jakarta - Wanita muda berhijab di zaman modern ini tak takut lagi untuk mengeksplor diri mereka. Bahkan beberapa diantaranya telah berhasil ...
-
Britateratas.blogspot.co.id - Jum'at (29/04), Kepengurusan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nah...
-
Ryadh - Ketegangan terjadi antara dua negara yaitu Iran dan Arab Saudi pasca eksekusi mati ulama Syiah dan penyerangan kedubes Arab Saudi di...
-
Perayaan tahun baru imlek 2567 di beberapa kota senin kemarin terlihat meriah. Perayan tahun baru imlek yang merupakan perayaan terpen...
-
Jakarta - Garis tangan yang berbentuk huruf M diyakini masyarakatsebagai tanda keberuntungan. Pemilik garis tangan seperti ini dipercaya mem...
Tidak ada komentar: