PBB Khawatirkan Ketegangan Antara Arab Saudi VS Iran

New York - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan seteru lamanya yakni Iran. Menurut Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) BanKi-moon, pemutusan hubungan tersebut sangat mengkhawatirkan berbagai pihak.

PBB Khawatirkan Ketegangan Antara Arab Saudi VS Iran

Menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat yang dilansir kantor berita Reuters, Selasa (5/1/2016) "Sekjen menekankan bahwa serangan ke Kedutaan Besar Saudi di Teheran adalah hal yang tercela, namun menambahkan bahwa pengumuman pututsnya hubungan diplomatik Saudi dengan Teheran sangat mengkhawatirkan,"

Dikatakan Dujarric, Ban menyampaikan hal tersebut kepada Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir lewat percakapan via telepon. Ban juga telah menelepon Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad zarif pada minggu, 3 Januari lalu.

Diketahui bahwa Pemerintah Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Negeri para Mulloh (Iran) ini menyusul penyerangan massa ke gedung Kedutaan Besarnya di Teheran. Serangan tersebut dilakukan oleh warga Iran ang marah atas eksekusi mati ulama terkemuka Syiah Nimr al-Nimr oleh otoritas Saudi.

Adel al-Jubeir selaku Menteri Luar Negeri Saudi mengatakan, Nimr adalah teroris yang menggerakan, mengorganisir sel-sel teroris dan menyediakan senjata dan uang kepada meraka. Tuduhan tersebut telah dibantah keras oleh keluarga Nimr.

Nimr telah dieksekusi mati pada Sabtu, 2 Januari lalu bersama 46 orang lainnya atas dakwaan terorisme. Ulama Syiah yang sangat terpandang dikenal sebagai tokoh penggerak aksi-aksi demo anti pemerinta pada tahun 2011.

Mengenai putusan Hubungan Diplomatik dengan Iran, Jubeir mengatakan hal itu sebagai respons atas masalah-masalah sebelumnya serta atas penyerangan massa Iran ke Gedung Kedubes Saudi di Teheran

"Ini merupakan reaksi keras atas kebijakan agresif Iran selama bertahun-tahun, dan khususnya dalam beberapa bulan terakhir. Rezim Iran telah menjadi sponsor terorisme. mereka telah mendirikan sel-sel teroris Arab Saudi dan sejumlah negara lainnya,"ujar Jubeir.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top